MAKALAH BIOLOGI DASAR DAN BIOLOGI PERKEMBANGAN
KONSEP LABORATORIUM DAN PEMERIKSAANNYA
Dosen Pembimbing : Umi Narsih ,SSi.
Disusun Oleh kelompok 11
SOLEHATI NUR FADILAH (15401.06.13046)
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
STIKES HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
2013/2014
KATA
PENGANTAR
Assalamua’alaikum War.Wab
Alhamdulillah segala puji syukur selalu
kami haturkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, taufik,
hidayah, serta inayah-Nya kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan tugas
penyusunan Makalah “Biologi Dasar
dan Biologi
Perkembangan”
dengan
judul “Konsep Laboratorium dan Pemeriksaanya”
Dalam penulisan makalah ini kami tidak
terlepas dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan
ini kami menyampaikan terima kasih kepada:
Ibu
Umi Narsih ,SSi selaku pembimbing mata ajar Konsep Kebidanan. Semua pihak yang
telah membantu pembuatan makalah ini yang tidak bisa kami sebutkan satu
persatu.
Makalah
ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah “Biologi
Dasar dan
Biologi Perkembangan” dibimbing
oleh Ibu Umi Narsih ,SSi. Kami
merasa makalah ini jauh dari sempurna,kami mengharap saran dan kritik untuk
perbaikan makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan
mudah-mudahan dengan tersusunnya makalah ini dapat menjadi sumber pemikiran yang
berharga bagi mahasiswa/i umtuk tambahan referensi pengetahuannya.Kurang
lebihnya kami mohon ma’af yang
sebesar-besarnya karena mahluk Allah SWT
tidak luput dari salah khilaf dan atas perhatiannya kami ucapkan terima
kasih.
Wa’alaikumsalam War.Wab
Genggong, 26 oktober 2013
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 1
1.3 Tujuan .................................................................................................. 2
1.4
Manfaat.................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian laboratorium klinik............................................................... 3
2.2 Cara kerja di
laboratorium klinik...........................................................4
2.3 Ruang lingkup................................................................................4
2.4
Pemeriksaan laboratorium
.....................................................................5
2.4.1 Hemoglobin....................................................................................5
2.4.2 Test
kehamilan..............................................................................10
2.4.3 Protein
urine..................................................................................15
2.4.4 Reduksi
urine................................................................................16
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan.............................................................................................19
3.2
Saran ....................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dalam dunia kerja laboratorium tidak
hanya satu jenis saja melainkan banyak jenisnya. Contohnya laboratorium klinik
dan kesehatan. Adanya perbedaan jenis laboratorium maka sumber daya manusia pun
memilki klasifikasi masing-masing. Laboratorium
kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan pengukuran, penetapan dan
pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal
dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi
kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan
kesehatan masyarakat.
Laboratorium Klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan
pelayanan pemeriksaan di bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik,
parasitologi klinik, imunologi klinik atau bidang lain yang berkaitan dengan
kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis
penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Selain itu, laboratorium klinik dan kesehatan
pun memilki klasifikasi tertentu sesuai dengan kebutuhan masing-masing
laboratorium (metode total Architecture
Syntsis ,2009).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian laboratorium klinik?
2. Bagaimana
cara kerja di laboratorium klinik?
3. Bagaimana
ruang lingkup di laboratorium klinik?
4. Bagaimana pemeriksaan labortorium
Hemoglobin, test kehamilan, protein
urine, reduksi urine ?
1.3 Tujuan
1. Dapat
menjelaskan pengertian laboratorium klinik.
2. Dapat
mengetahui ruang lingkup laboratorium klinik.
3. Dapat
melakukan cara kerja di laboratorium klinik.
4. Dapat mengetahui
pemeriksaan laboratorium Hemoglobin, test
kehamilan, protein urine, reduksi urine.
1.4 Manfaat
1. Diharapkan bagi pembaca makalah ini, khususnya calon bidan dapat mengetahui
dan mengaplikasikan teori konsep laboratorium klinik.
2.
Melatih kesabaran dalam menghadapi permasalahan.
3. Mampu memehami apa yang dialami orang
lain dengan memberikan motivasi yang mampu meringankan beban fikiran mereka.
4.Melatih diri untuk bersifat simpati
dan empati terhadap orang lain
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Laboratorium
Laboratorium klinik (disingkat
lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan
ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya
kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali (Anonim, 2007). Sementara
menurut Emha (2002), laboratorium klinik diartikan
sebagai suatu tempat untuk mengadakan percobaan, penyelidikan, dan sebagainya
yang berhubungan dengan ilmu fisika, kimia, dan biologi atau bidang ilmu lain.
Berdasarkan definisi tersebut, laboratorium adalah suatu tempat yang digunakan untuk melakukan percobaan maupun pelatihan yang berhubungan dengan ilmu fisika, biologi, dan kimia atau bidang ilmu lain, yang merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka seperti kebun dan lain-lain.
Berdasarkan definisi tersebut, laboratorium adalah suatu tempat yang digunakan untuk melakukan percobaan maupun pelatihan yang berhubungan dengan ilmu fisika, biologi, dan kimia atau bidang ilmu lain, yang merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka seperti kebun dan lain-lain.
Di jelaskan dalam Anonim (2003),fungsi dari
laboratorium adalah :
1. Laboraturium
sebagai sumber belajar
Tujuan pembelajaran fisika dengan banyak
variasi dapat digali, diungkapkan, dan dikembangkan dari Laboraturium.
Laboratorium sebagai sumber untuk memecahkan masalah atau melakukan percobaan.
Berbagai masalah yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran terdiri dari 3 ranah
yakni: ranah pengetahuan, ranah sikap, dan ranah
keterampilan/afektif.
2. Laboratorium
sebagai metode pembelajaran
Di dalam laboraturium terdapat dua
metode dalam pembelajaran yakni metode percobaan dan metode pengamatan.
3. Laboratorium
sebagai prasarana pendidikan.
Laboratorium sebagai prasarana
pendidikan atau wadah proses pembelajaran. Laboratorium terdiri dari ruang yang
dilengkapi dengan berbagai perlengkapan dengan bermacam-macam kondisi yang
dapat dikendalikan, khususnya peralatan untuk melakukan percobaan.
2.2 Cara Kerja di Laboraturium Klinik
1. Cara kerja yang baik dengan memperhatikan
keselamatan dan keamanan :
a. Menjaga kebersihan baik ruangan
maupun
alat - alat selama
praktikum
b. Meneliti jumlah dan keadaan alat-alat praktikum
sebelum dan sesudah praktikum selesai.
c. Dalam penimbangan, pengerjaan dan penulisan laporan
harus sistematik, cermat dan teliti.
d. Jujur dalam semua tindakan, mulai dari
pembuatan sampai penyerahan hasil praktikum.
e. Kreatif, misalnya sebelum memulai praktik telah
mempersiapkan komponen perlengkapan seperti meyiapkan wadah, tutup botol, dll.
f. Tidak ceroboh dalam menempatkan alat-alat
laboratorium,sehingga menimbulkan kecelakaan kerja seperti : ketumpahan
air panas atau memecahkan alat laboratorium.
2.3 Ruang
Lingkup
1.Pemeriksaan Hemoglobin
2. Pemerisaan test kehamilan
3. Pemeriksaan
Protein urine
4. Pemeriksaan Reduksi urine
|
||
2.4 Pemeriksaan Laboraturium
2.4.1 Hemoglobin
1. Pengertian Hemoglobin
Hemoglobin
merupakan protein yang kaya akan zat besi. Ia memiliki afinitas ( daya gabung ) terhadap oksigen dan dengan oksigen
itu membentuk oxihemoglobin di dalam sel darah merah. Dengan melalui fungsi ini
maka oksigen dibawa dari paru-paru ke jaringan-jaringan.
2.
Pemeriksaan Kadar Hemoglobin
Saat
ini pengukuran kadar hemoglobin dalam darah sudah menggunakan mesin otomatis. Selain mengukur
hemoglobin, mesin ini juga dapat mengukur beberapa komponen darah yang lain.
Mesin
pengukur akan memecah hemoglobin menjadi sebuah larutan. Hemoglobin dalam
larutan ini kemudian dipisahkan dari zat lain dengan menggunakan zat kimia yang
bernama sianida. Selanjutnya dengan penyinaran khusus, kadar hemoglobin diukur
berdasarkan nilai sinar yang berhasil diserap oleh hemoglobin.
3. Kadar Normal Hemoglobin
Kadar hemoglobin menggunakan satuan
gram/dl. Yang artinya banyaknya gram hemoglobin dalam 100 mililiter darah.
Nilai normal hemoglobin tergantung dari
umur pasien:
- Bayi baru lahir : 17-22 gram/dl
- Umur 1 minggu : 15-20 gram/dl
- Umur 1 bulan : 11-15 gram/dl
- Anak anak : 11-13 gram/dl
- Lelaki dewasa : 14-18 gram/dl
- Perempuan dewasa : 12-16 gram/dl
- Lelaki tua : 12.4-14.9 gram/dl
- Perempuan tua : 11.7-13.8 gram/dl
Nilai diatas
dapat berbeda pada masing masing laboratorium namun tidak akan terlalu jauh
dari nilai diatas. Ada pula laboratorium yang tidak membedakan antara lelaki
atau perempuan dewasa dengan lelaki atau perempuan tua.
4. Terdapat
tiga faktor utama yang mengakibatkan
kesalahan hasil laboratorium yaitu : a. Faktor Pra instrumentasi : sebelum
dilakukan pemeriksaan.
b. Faktor Instrumentasi : saat
pemeriksaan ( analisa ) sampel.
c. Faktor Pasca instrumentasi : saat
penulisan hasil pemeriksaan.
5. Pra instrumentasi
Pada tahap ini
sangat penting diperlukan kerjasama antara petugas , pasien dan dokter. Hal ini
karena tanpa kerja sama yang baik akan mengganggu / mempengaruhi hasil
pemeriksaan laboratorium. Yang termasuk dalam tahapan pra instrumentasi
meliputi:
a.Pemahaman instruksi dan pengisian
formulir laboratorium.
b.Persiapan penderita.
c.Persiapan alat yang akan dipakai.
d.Cara pengambilan sampel.
e.Penanganan awal sampel ( termasuk
pengawetan ) & transportasi.
6.Obat
Penggunaan obat
dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan hematologi misalnya: asam folat, Fe,
vitamin B12 dll. Pada pemberian kortikosteroid akan menurunkan jumlah
eosinofil, sedang adrenalin akan meningkatkan jumlah leukosit dan trombosit.
Pemberian transfusi darah akan mempengaruhi komposisi darah sehingga
menyulitkan pembacaan morfologi sediaan apus darah tepi maupun penilaian hemostasis.
Antikoagulan oral ataunheparin mempengaruhi hasil pemeriksaan hemostasi. Bila kadar hemoglobin rendah.Kadar
hemoglobin dalam darah yang rendah dikenal dengan istilah anemia. Ada banyak
penyebab anemia diantaranya yang paling sering adalah perdarahan, kurang gizi,
gangguan sumsum tulang, pengobatan kemoterapi dan abnormalitas hemoglobin
bawaan. Bila kadar hemoglobin tinggi. Kadar
hemoglobin yang tinggi dapat dijumpai pada orang yang tinggal di daerah dataran
tinggi dan perokok. Beberapa penyakit seperti radang paru paru, tumor dan
gangguan sumsum tulang juga bisa meningkatkan kadar hemoglobin.
7. Pemeriksaan
a. Prinsip
Hemoglobin
darah diubah menjadi asam hematin dengan pertolongan larutan HCl, lalu kadar
dari asam hematin ini diukur dengna membandingkan warna yang terjadi dengan
warna standar memakai mata biasa.
b. Tujuan
Menetapkan kadar hemoglobin dalam
darah.
c. Alat yang digunakan
1) Hemoglobinometer ( hemometer ) Sahli
yang tediri dari :
- Gelas berwarna sebagai warna standar.
- Tabung
hemometer dengan pembagian skala putih 2 samapai dengan 22.
- Pengaduk
- Pipet Sahli yang merupakan kapiler dan
mempunyai volume 20/ml.
- Pipet pasteur.
- Tissue / kain kasa / kapas
2)
Reagen
- Larutan HCl 0,1 N.
- Aquades.
3) Cara
Pemeriksaan
-
Tabung hemometer diisi dengan larutan
HCl 0,1 N sampai tanda 2.
- Hisaplah darah kapiler/vena dengan pipet Sahli
sampai tepat pada tanda 20ml.Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung
luar pipet dengan kertas tissue secara hati-hati jangan sampai darah dari dalam
pipet berkurang
- Masukkan darah sebanyak 20ml ini ke dalam
tabung yang berisi larutan HCl tadi tanpa menimbulkan gelembung udara.
-
Bilas pipet sebelum diangkat dengan jalan menghisap dan mengeluarkan HCl dari
dalam pipet secara berulang-ulang 3 kali.
- Tunggu
5 menit untuk pembentukan asam.
- Asam hematin yang terjadi diencerkan dengan
aquades setetes demi setetes sambil diaduk dengan batang pengaduk dari gelas
samapi didapat warna yang sama dengan warna standar.
-
Minikus dari larutan dibaca.
- Minikus
adalah permukaan terendah dari larutan.
4)
Catatan
Nilai
Normal
Laki-laki
: 14 – 18 gram/dl
Wanita
: 12 – 16 gram/dl
5)
Kesalahan yang sering terjadi :
1.
Alat / reagen kurang sempurna yaitu :
-
Volume pipet Hb tidak selalu tepat 20 ml.
-
Warna standar sering sudah pucat.
-
Kadar larutan HCl sering tidak dikontrol.
2.
Orang yang melakukan pemeriksaan.
Pengambilan darah kurang baik dengan
cara : -
Papat gelembung penglihatan pemeriksa tidak normal atau sudah lelah. -
Intensitas sinar atau penerangan kurang.
-
Pada waktu membaca hasil dipermukaan terdapat gelembung udara.
-
Pipet tidak dibilas dengan HCl.
2.4.2 Tes Kehamilan
1.Tes urine
Tes urin biasanya lebih akurat bila
dilakukan sekitar 14 hari setelah ovulasi, atau sekitar saat anda tidak
mendapatkan haid. Dan dilakukan pada pagi hari, saat Anda pertama kali bangun
tidur. Tes urine ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat strip test
Alat ini dijual pada hampir setiap apotik dan penggunaan mudah, dengan menempatkan sampel urin pada semacam tongkat atau piringan. (Ikuti instruksi pada kotaknya). Hasilnya berupa tanda positif atau negatif. Kadar hCG diatas 5 mIU biasanya sudah dianggap hamil. Sebagian alat untuk tes urin mengukur kadar hCG antara 25-200 mIU. Tidak ada resiko bila menjalani tes.
Alat ini dijual pada hampir setiap apotik dan penggunaan mudah, dengan menempatkan sampel urin pada semacam tongkat atau piringan. (Ikuti instruksi pada kotaknya). Hasilnya berupa tanda positif atau negatif. Kadar hCG diatas 5 mIU biasanya sudah dianggap hamil. Sebagian alat untuk tes urin mengukur kadar hCG antara 25-200 mIU. Tidak ada resiko bila menjalani tes.
a. Cara
kerja tes kehamilan ini.
Alat tes kehamilan mendeteksi
hormon khusus yang ada dalam urin atau darah yang hanya ada ketika seorang
perempuan sedang hamil. Hormon yang sering disebut dengan hormon kehamilan ini
adalah HCG atau human chorionic gonadotropin. HCG diproduksi oleh plasenta dan
hormon ini ada dalam tubuh ketika sel telur yang telah dibuahi menempel ke
rahim. Hal ini terjadi sekitar enam hari setelah hubungan seksual. Tetapi pada
beberapa perempuan, lamanya bisa lebih dari enam hari. Kadar HCG akan meningkat
secara drastis seiring dengaan pertumbuhannya janin.
b. Keakuratan
tes
Banyak merek alat tes kehamilan mengklaim memiliki akurasi 99% bahkan
satu minggu setelah berhubungan seksual. Sedangkan riset menunjukkan bahwa
semakin dini melakukan tes, semakin tidak akurat hasilnya. Sebaiknya tunggu
satu minggu setelah terlambat menstruasi sebelum melakukan tes. Bila tidak
sabar menunggu, lebih baik memeriksakan diri ke dokter. Alat tes kehamilan bisa
memiliki akurasi yang baik, namun akurasi ini tergantung dari kapan dan
bagaimana.Anda menggunakanya Pastikan mengikuti petunjuk penggunaan produk dan
memperhatikan tanggal kadaluarsa.
Produk dengan merek yang berbeda
akan memiliki instruksi yang berbeda untuk mengambil sampel urin dan waktu yang
dibutuhkan untuk menunggu munculnya hasil tes Ketika melihat hasil, Anda tidak perlu
memperhatikan seberapa tebal garisnya. Bila itu menunjukkan simbol positif,
meski warnanya pudar itu berarti positif.
Kadar HCG dalam urin meningkat seiring berjalannya waktu. Jadi, semakin awal Anda melakukan tes kehamilan, semakin sulit bagi alat tes untuk mendeteksi keberadaan HCG Anda juga bisa meningkatkan akurasinya dengan melakukan tes di pagi hari saat urin masih pekat. Meski Anda sedang minum obat, termasuk pil KB dan antibiotik, hal ini tidak akan mempengaruhi hasi tes kehamilan Anda. Begitupula dengan alkohol. Namun, begitu Anda tahu positif hamil, Anda sebaiknya berhenti minum alkohol.bila sebelumnya anda mengikuti terapi hormon untuk meningkatkan kesuburan,agar hasil tes urin maupun tes darah tidak bisa diandalkan. Obat-obatan yang Anda minum tersebut bisa jadi mengandung HCG. Untuk mengetahui kehamilan, Anda perlu USG.Biasanya tes ini juga dikenal dengan Tes Sensitive. Terdiri atas sensitive STRIP dan COMPACT.
Kadar HCG dalam urin meningkat seiring berjalannya waktu. Jadi, semakin awal Anda melakukan tes kehamilan, semakin sulit bagi alat tes untuk mendeteksi keberadaan HCG Anda juga bisa meningkatkan akurasinya dengan melakukan tes di pagi hari saat urin masih pekat. Meski Anda sedang minum obat, termasuk pil KB dan antibiotik, hal ini tidak akan mempengaruhi hasi tes kehamilan Anda. Begitupula dengan alkohol. Namun, begitu Anda tahu positif hamil, Anda sebaiknya berhenti minum alkohol.bila sebelumnya anda mengikuti terapi hormon untuk meningkatkan kesuburan,agar hasil tes urin maupun tes darah tidak bisa diandalkan. Obat-obatan yang Anda minum tersebut bisa jadi mengandung HCG. Untuk mengetahui kehamilan, Anda perlu USG.Biasanya tes ini juga dikenal dengan Tes Sensitive. Terdiri atas sensitive STRIP dan COMPACT.
Cara menggunakan sensitive :
Untuk SensitiF STRIP : Urin pertama pagi hari di tampung pada wadah yang bersih dan kering.Buka kemasan alumunium foil, keluarkan strip.Celupkan strip ke dalam sampel urin sampai batas maksimum selama 1/2 menit.Untuk SensitiF COMPACT, sobek kemasan aluminium foil dan keluarkan SensitiF COMPACT.Buka tutupnya dan pegan SensitiF COMPACT ke arah kucuran urin saat buang air kecil. Pegang SensitiF COMPACT dengan posisi ujung resapan menghadap ke bawah selama minimal 10 detik hingga kondisi ujung resapan cukup basah karena dialiri urin.
Untuk SensitiF STRIP : Urin pertama pagi hari di tampung pada wadah yang bersih dan kering.Buka kemasan alumunium foil, keluarkan strip.Celupkan strip ke dalam sampel urin sampai batas maksimum selama 1/2 menit.Untuk SensitiF COMPACT, sobek kemasan aluminium foil dan keluarkan SensitiF COMPACT.Buka tutupnya dan pegan SensitiF COMPACT ke arah kucuran urin saat buang air kecil. Pegang SensitiF COMPACT dengan posisi ujung resapan menghadap ke bawah selama minimal 10 detik hingga kondisi ujung resapan cukup basah karena dialiri urin.
Jangan membasahi jendela petunjuk hasil Pada SensitiF STRIP, hasil akan
keluar dalam waktu 1-3 menit setelah melakukan tes.Hasil dapat muncul lebih
lama jika kehamilan masih sangat dini dan sampel urin yang digunakan bukan urin
pertama di pagi hari. Jangan membaca hasil setelah lebih dari 5 menit, karena
dikhawatirkan akan timbul garis baru yang membingungkan.
Pada SensitiF COMPACT, hasil akan keluar dalam waktu 3 menit. Jika dalam
3 menit garis merah belum muncul tunggu 1 menit lagi hasil positif baru akan
timbul 1 menit lebih lama tergantung dari banyaknya konsentrasi hormon hCG. .
Jika hasil tidak muncul dalam 3 menit : Pada SensitiF STRIP, hal ini dapat terjadi dikarenakan urin yang dicelup melebihi batas maksimal pada strip. Atau strip uji tidak langsung digunakan setelah bungkus dibuka. Lakukan lah kembali tes uji kehamilan dengan SensitiF STRIP yang baru.
Untuk SensitiF COMPACT, hal ini dapat terjadi karena ujung resapan kurang dibasahi urin. Sesuai dengan petunjuk pemakaian, urin dikucurkan minimal 10 detik langsung pada ujung resapan Warna garis yang muncul tidak harus selalu sama. Warna dan ketebalan garis bervariasi mulai dari merah muda hingga ungu, tipis hingga tebal. Jika keduanya muncul, itu menandakan bahwa anda hamil (positif). Ketebalan garis kedua disebabkan oleh banyaknya kadar hCG yang terditeksi pada urin anda. Apabila anda ragu,silahkan mengulangi tes dengan SensitiF beberapa hari kemudian .
Pada SensitiF STRIP, hasil negatif ditandai dengan munculnya satu garis merah Pada SensitiF COMPACT, hasil negatif ditandai dengan hanya munculnya satu garis merah pada jendela kontrol (berbentuk bulat). Jika hasil tes menunjukkan negatif, artinya saat dilakukan tes, urin anda tidak mengandung hormon hCG dan menunjukan anda tidak hamil.
Jika hasil tidak muncul dalam 3 menit : Pada SensitiF STRIP, hal ini dapat terjadi dikarenakan urin yang dicelup melebihi batas maksimal pada strip. Atau strip uji tidak langsung digunakan setelah bungkus dibuka. Lakukan lah kembali tes uji kehamilan dengan SensitiF STRIP yang baru.
Untuk SensitiF COMPACT, hal ini dapat terjadi karena ujung resapan kurang dibasahi urin. Sesuai dengan petunjuk pemakaian, urin dikucurkan minimal 10 detik langsung pada ujung resapan Warna garis yang muncul tidak harus selalu sama. Warna dan ketebalan garis bervariasi mulai dari merah muda hingga ungu, tipis hingga tebal. Jika keduanya muncul, itu menandakan bahwa anda hamil (positif). Ketebalan garis kedua disebabkan oleh banyaknya kadar hCG yang terditeksi pada urin anda. Apabila anda ragu,silahkan mengulangi tes dengan SensitiF beberapa hari kemudian .
Pada SensitiF STRIP, hasil negatif ditandai dengan munculnya satu garis merah Pada SensitiF COMPACT, hasil negatif ditandai dengan hanya munculnya satu garis merah pada jendela kontrol (berbentuk bulat). Jika hasil tes menunjukkan negatif, artinya saat dilakukan tes, urin anda tidak mengandung hormon hCG dan menunjukan anda tidak hamil.
Ulangi lagi tes kehamilan beberapa
waktu kemudian dengan SensitiF yang baru. Jika hasil tetap negatif dan anda
belum juga datang bulan, perksalah ke dokter kandungan.
Alat tes kehamilan ini mudah digunakan, bersifat pribadi dan harganya terjangkau. tes urin ini bisa menunjukkan hasilnya sekitar dua minggu setelah pembuahan. Bila hasil tes mengatakan Anda positif hamil, Anda perlu segera menghubungi dokter. Dokter kandungan dapat melakukan tes yang lebih sensitif dan pemeriksaan pelvis untuk memastikan kehamilan anda.
Tes urin tidak hanya dilakukan saat memastikan kehamilan. Setelah hamil, tes urin juga perlu dilakukan untuk mengetahui apakah Ibu terpapar obat-obatan tertentu, alkohol, bahkan narkotika. Efek penggunaan obat tertentu berdampak buruk bagi perkembangan otak bayi. Penggunaan terus menerus, terutama pada awal kehamilan, bisa mengacaukan sistem syaraf bayi.
Selain itu, tes urine juga berguna untuk menghindari:
Infeksi Saluran kencing, Protein dalam urin bisa menjadi tanda adanya
Diabetes karena glukosa dalam urin dapat mengindikasikan tingginya kadar gula.
Alat tes kehamilan ini mudah digunakan, bersifat pribadi dan harganya terjangkau. tes urin ini bisa menunjukkan hasilnya sekitar dua minggu setelah pembuahan. Bila hasil tes mengatakan Anda positif hamil, Anda perlu segera menghubungi dokter. Dokter kandungan dapat melakukan tes yang lebih sensitif dan pemeriksaan pelvis untuk memastikan kehamilan anda.
Tes urin tidak hanya dilakukan saat memastikan kehamilan. Setelah hamil, tes urin juga perlu dilakukan untuk mengetahui apakah Ibu terpapar obat-obatan tertentu, alkohol, bahkan narkotika. Efek penggunaan obat tertentu berdampak buruk bagi perkembangan otak bayi. Penggunaan terus menerus, terutama pada awal kehamilan, bisa mengacaukan sistem syaraf bayi.
Selain itu, tes urine juga berguna untuk menghindari:
Infeksi Saluran kencing, Protein dalam urin bisa menjadi tanda adanya
Diabetes karena glukosa dalam urin dapat mengindikasikan tingginya kadar gula.
Tujuan di
adakan Tes Urine yaitu:
a) untuk mendeteksi adanya gula dan protein dalam air seni. b)Untuk menilai kemungkinana kencing manis (gula dalam urin) c)dan untuk menilai kemungkinan adanya kelainan fungsi ginjal (protein dalam urine).
a) untuk mendeteksi adanya gula dan protein dalam air seni. b)Untuk menilai kemungkinana kencing manis (gula dalam urin) c)dan untuk menilai kemungkinan adanya kelainan fungsi ginjal (protein dalam urine).
2.4.3
Protein Urine
Protein Urine
Protein urine
adalah suatu tindakan uji laboratorium untuk mengetahui apakah ibu hamil
mengalami pre-eklamsi atau tidak.Pre-eklamsi adalah suatu keadaan dimana ibu
mengalami keracunan kehamilan yang menyebabkan hipertensi
Tujuan
pemeriksaan protein urine :
Untuk
mengetahui apakah ibu positif pre-eklamsi atau tidak. Klasifikasi
pre-eklamsi.Pre-eklamsia digolongkan menjadi 2 golongan: 1. Pre-eklamsia ringan :
a. kenaikan tekanan
darah diastolik 15 mmHg atau >90 mmHg dengan 2 kali pengukuran berjarak 1jam
atau tekanan diastolik sampai 110mmHg.
b. kenaikan
tekanan darah sistolik 30 mmHg atau > atau mencapai 140 mmHg.
c. protein urin positif 1, edema umum, kaki, jari tangan dan
muka. Kenaikan BB > 1Kg/mgg.
2. Pre-eklampsia berat :
a. tekanan diastolik >110 mmhg
b. protein urin positif 3, oliguria (urine, 5gr/L).
hiperlefleksia, gangguan penglihatan, nyeri epigastrik, terdapat edema dan
sianosis, nyeri kepala, gangguan kesadaran.
a) Tanda-tanda pre-eklamsi
Peningkatan berat badan secara signifikan
Sakit perut
Sakit kepala yang parah
Jumlah urine berkurang bahkan tidak
kencing
Mual dan muntah yang berlebihan
b) Faktor penyebab pre-eklamsi
Mempunyai riwayat menderita tekanan darah tinggi
sebelum kehamilan Obesitas sebelum
kehamilan Bayi kembar Penanganan pre-eklamsi Kurangi makanan yang mengandung
protein Istirahat dengan berbaring Resiko yang ditimbulkan akibat pre-eklamsi.
Apabila melahirkan normal, maka akan
menyebabkan kelahiran resiko tinggi. Menyebabkan
bayi lahir kecil, yang menyebabkan kelahiran
prematur, kesulitan belajar, epilepsi, dan masalah pada pendengaran dan
penglihatan.
2.4.4
Reduksi
Urine
Reduksi urine itu adalah pemeriksaan uji laboratorium untuk mengetahui
kadar gula pada pasien.
Tujuan reduksi urin adalah mencurigai atau mengetahui apakah ibu mengalami positif penaikan gula darah atau negatif.
Tujuan reduksi urin adalah mencurigai atau mengetahui apakah ibu mengalami positif penaikan gula darah atau negatif.
·
Diabetes melitus
Pengertian diabetes melitus adalah dimana keadaan
seseorang yang mengalami penaikan kadar gula darah yang dapat mengakibatkan ibu
melahirkan dengan beresiko tinggi.
1.
Klasifikasi DM:
1.
Diabetes type 1 tergantung oleh insulin
2.
Diabetes type 2 tidak tergantung insulin
3. DM gestasional.
Diabetes yang terjadi pada ibu hamil yang
sebelumnya
belum pernah mengalami DM
2.
Insulin adalah kelnjar yg d hasilkan oleh pankreas
yang berfungsi sebagai zat pemecah glukosa dalam darah dan d edar keseluruh
tubuh
3.
Tanda DM
1.Sering
minum
2.Merasa ada peningkatan nafsu makan
3.Berat
badan menurun
4.Sering
merasakan kesemutan
5.Apabila terjadi
luka proses penyembuhan lama
6.Sering
buang air kecil
4.
Faktor penyebab diabets melitus
1.Pola makan
yang salah
2.Obesitas
3.Gaya hidup
yang salah
4. Kurang
olah raga
5.
Penanganan DM
1).Olah raga teratur
2).Melakukan diet DM yaitu 3j (
jumlah tepat, jadwal tepat, jenis tepat.
3).Makan secara teratur sesuai dg porsi
dan waktu makan yang telah di tentukan oleh dokter atau ahli gizi.
4).Batasilah makanan sumber
bertepung seperti, nasi, lontong, ketang, jagung, ubi, sagu, mie,
bihun. Dan makan-makanan yang dibuat dari tepung lainnya.
5).Hindari makan, makann yang
mengandung gula seperti gula pasir, gula jawa,
gula-gula, coklat dodol, selai, madu, sirup , dan makanan yang lainnya
mengandung gula.
6).Banyaklah makan buah-buhan dan
sayuran
6.
Penentuan status gizi menurut rumus imt
7.
Berat badan per tinggi badan kuadrat
8.
Resiko Pengaruh kadar gula tinggi pada ibu hamil dan
janin
1).Bayi
besar (giant baby)
2).Peningkatan resiko keguguran pada trisemester
pertama 0-13 minggu.
9.
Negatif = warna tetap biru
10. +1= hijau
kekuningan
11. +2= kuning
kehijauan dan keruh
12. +3= jingga
dan keruh
13. +4= merah
bata dan
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dapat
disimpulkan dari makalah ini laboaturium klinik adalah suatu tempat
yang digunakan untuk melakukan percobaan maupun pelatihan yang berhubungan
dengan ilmu fisika, biologi, dan kimia atau bidang ilmu lain, yang merupakan
suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka seperti kebun dan lain-lain.
Cara kerja dilaboraturium
klinik adalah Menjaga kebersihan baik
ruangan maupun alat -
alat selama praktikum, Jujur dalam
semua tindakan, mulai dari pembuatan sampai penyerahan hasil praktikum. Kreatif dan Tidak ceroboh dalam menempatkan alat-alat laboratorium,sehingga
menimbulkan kecelakaan kerja seperti : ketumpahan air panas atau
memecahkan alat laboratorium.
Pemeriksaan kadar hemoglobin Saat
ini pengukuran kadar hemoglobin dalam darah sudah menggunakan mesin otomatis. Selain mengukur
hemoglobin, mesin ini juga dapat mengukur beberapa komponen darah yang lain.
Pemeriksaan test urine biasanya
lebih akurat bila dilakukan sekitar 14 hari setelah ovulasi, atau sekitar saat
anda tidak mendapatkan haid. Dan dilakukan pada pagi hari, saat Anda pertama kali
bangun tidur.
Protein
urine adalah suatu tindakan uji laboratorium untuk mengetahui apakah ibu hamil
mengalami pre-eklamsi atau tidak.Pre-eklamsi adalah suatu keadaan dimana ibu
mengalami keracunan kehamilan yang menyebabkan hipertensi.
Reduksi
urine itu adalah pemeriksaan uji laboratorium untuk mengetahui kadar gula pada
pasien.
Tujuan reduksi urin adalah mencurigai atau mengetahui apakah ibu mengalami positif penaikan gula darah atau negatif.
Tujuan reduksi urin adalah mencurigai atau mengetahui apakah ibu mengalami positif penaikan gula darah atau negatif.
3.2 Saran
Demikianlah makalah yang kami buat apabila ada kesalahan dalam penulisan
diharapkan pembaca memberikan untuk berkenan memberikan pendapat dan saran,
supaya makalah ini mendekati kesempurnaan. Atas pendapat dan sarannya kami
ucapkan terima kasih.
DAFTAR
PUSTAKA
Gandasoebrata
R, Penuntun Laboratorium Klinik,
Cetakan 13, Dian Rakyat, Jakarta, 2007.
Hadi
Sutrisno, Statistik 2, Penerbit Andi
Offset,Yogyakarta, 1989.
Waterbury
L, Buku Saku Hematologi, Alih Bahasa
Sugi Suhandi, Edisi 3, Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1998.
Widmann
F. K, Clinical Interpreation of
Laboratory Test, (Tinjauan Klinik Atas
Hasil Pemeriksaan Laboratorium), Terjemahan R. Gandasoebrata, dkk, Edisi
9. Buku Kedokteran EGC, Jakarta,
1989.
Wirawan,
Riadi dan Erwin Silman, Pemeriksaan
Laboratorium Hematologi Sederhana, Edisi 2, Fakultas Kedokteran UI,
Jakarta, 1996.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar