BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Mekanika tubuh meliputi pengetahuan tentang
bagaimana dan mengapa kelompok otot tertentu digunakan untuk menghasilkan dan
mempertahankan gerakan secara aman. Dalam menggunakan mekanika tubuh yang tepat
perawat perlu mengerti pengetahuan tentang pergerakan, termasuk bagaimana
mengoordinasikan gerakan tubuh yang meliputi fungsi integrasi dari system
skeletal, otot skelet, dan system saraf. Selain itu, ada kelompok otot tertentu
yang terutama digunakan unutk pergerakan dan kelompok otot lain membentuk postur/bentuk
tubuh.
Mobilisasi mempunyai banyak tujuan, seperti ekspresikan emosi dengan gerakan nonverbal, pertahanan diri, pemenuhan kebutuhan dasar, aktivitas hidup sehari-hari dan kegiatan rekreasi. Dalam mempertahankan mobilisasi fisik secara optimal maka system saraf, otot, dan skeletal harus tetap utuh dan berfungsi baik.
Pada makalah ini, membahas tentang pengertian body mekanik, prinsip-prinsip body mekanik, faktor-faktor yang mempengaruhi body mekanik, akibat body mekanik yang buruk, dan asuhan keperawatan pada klien gangguan pemenuhan kebutuhan aktivitas.
Mobilisasi mempunyai banyak tujuan, seperti ekspresikan emosi dengan gerakan nonverbal, pertahanan diri, pemenuhan kebutuhan dasar, aktivitas hidup sehari-hari dan kegiatan rekreasi. Dalam mempertahankan mobilisasi fisik secara optimal maka system saraf, otot, dan skeletal harus tetap utuh dan berfungsi baik.
Pada makalah ini, membahas tentang pengertian body mekanik, prinsip-prinsip body mekanik, faktor-faktor yang mempengaruhi body mekanik, akibat body mekanik yang buruk, dan asuhan keperawatan pada klien gangguan pemenuhan kebutuhan aktivitas.
Setiap orang
membutuhkan istirahat dan tidur agar mempertahankan status, kesehatan
pada tingkat yang
optimal. Selain itu proses tidur dapat memperbaiki berbagai sel dalam tubuh.
Pemenuh kebutuhan istirahat dan tidur terutama sangat penting bagi orang yang
sedang sakit agar lebih cepat sembuh memperbaiki kerusakan pada sel.
Apabila kebutuhan istirahat dan tidur tersebut cukup, maka jumlah
energi yang di harapkan dapat memulihkan status kesehatan dan
mempertahankan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari terpenuhi.
Selain
itu, orang
yangmengalami kelelahan juga memerlukan istirahat dan tidur lebih dari
biasanya.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Jelaskan
apa yang dimaksud dengan mekanika tubuh dan prinsip- prinsipnya?
2.
Jelaskan apa yang dimaksud body alignment?
3.
Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi body alignment?
4.
Apa saja hal-hal yang harus diperhatikan
ketika membantu klien untuk berjalan? (keseimbangan tubuh
dan koordinasi gerakan tubuh)
1.3 Tujuan :
Setelah mempelajari dan membahas makalah ini maka di harapkan :
Setelah mempelajari dan membahas makalah ini maka di harapkan :
a. Memberikan
pengetahuan kepada pembaca mengenai konsep kebutuhan istirahat dan tidur.
b. Pembaca
dapat melakukan tindakan keperawatan yang tepat sesuai dengan prosedur
yang berlaku.
c. Pembaca
dapat menambah kopetensi terkait dengan pemenuhan kebutuhan mekanika
tubuh,ambulasi dan mobilitas serta pemenuhan istirahat dan tidur klien
1.4 MetodePenulisan
:
Penulis
mempergunakan metode observasi dan kepustakaan. Cara-cara yang digunakan pada
penelitian ini adalah :
Studi
Pustaka
Dalam metode ini penulis membaca buku-buku yang berkaitan dengan penulisan makalah.
Dalam metode ini penulis membaca buku-buku yang berkaitan dengan penulisan makalah.
1.5
Manfaat
Adapun manfaat yang
diperoleh, sebagai berikut :
1. Lebih
menjaga postur tubuh
2. Terhindar
dari masalah yang mempengaruhi postur tubuh
3. Dapat
merubah gaya hidup dalam melakukan kegiatan apapun demi kesehatan postur tubuh
BAB II
TINJAUAN
TEORI
2.1.Kebutuhan
Mekanika Tubuh
Mekanika
tubuh
merupakan usaha koordinasi dari muskuloskeletal dan sistem saraf untuk
mempertahankan keseimbangan dengan tepat. Pada dasarnya, mekanika tubuh adalah
cara menggunakan tubuh secara efisien, yaitu tidak banyak mengeluarkan tenaga,
terkoordinasi, serta aman dalam menggerakkan dan mempertahankan keseimbangan
selama beraktivitas. Penggunaan mekanika tubuh secara benar dapat meningkatkan
fungsi tubuh terhadap susunan muskuloskeletal, mengurangi energi yang
dikeluarkan, dan megurangi kelelahan. Kebutuhan bergerak sangat dibutuhkan
karena pergerakan dapat memenuhi kebutuhan dasar manusia dan melindungi diri
dari kecelakaan, seperti jatuh.
2.1.1
Prinsip
Mekanika Tubuh
Prinsip
yang di gunakan dalam mekanika tubuh adalah sebagai berikut:
a. Gravitasi.
Merupakan prinsip yang pertama yang harus diperhatikan dalam melakukan mekanika
tubuh dengan benar, yaitu memandang gravitasi sebagai sumbu dalam pergerakan
tubuh. Terdap at tiga faktor yang perlu di perhatikan dalam gravitasi:
§ Pusat
gravitasi (center of gravity), titik yang berada di pertengahan tubuh.
§ Garis
gravitasi (line of gravity), merupakan garis imajiner vertikal melalui pusat
gravitasi.
§ Dasar
diri tumpuan (base of suppert), merupakan dasar tempat seseorang dalam posisi
istirahat untuk menopang/menahan tubuh.
b. Keseimbangan.
Keseimbangan dalam penggunaan mekanika tubuh dicapai dengan cara mempertahankan
posisi garis gravitasi di antara pusat gravitasi dan dasar tumpuan.
c. Berat.
Dalam menggunaka mekanika tubuh, yang sangat diperhatikan adalah berat atau
bobot bendan yang akan diangkat karena berat benda tersebut akan memengaruhi
mekanika tubuh.
2.1.2
Pergerakan
Dasar dalam Mekanika tubuh
Mekanika
tubuh dan ambulasi merupakan bagian dari kebutuhan aktivitas manusia. Sebelum
melakukan mekanika tubuh, terdapat beberapa pergerakan dasar yang harus
diperhatiakan, di antaranya:
a.
Gerakan
(ambulating)
Gerakan yang benar dapat membantu
dalam mempertahankan keseimbangan tubuh. Sebagai contoh, keseimbangan pada saat
orang berdiri dan saat orang berjalan akan berada. Orang yang berdiri akan
lebih mudah stabil dibandingkan dengan oarng yang berjalan karena pada saat
berjalan terjadi perpindahan dasar tumpuan dari sisi satu ke sisi lain dan
pusat gravitasi selalu berubah pada posisi kaki. Pada saat berjalan terdapat
dua fase, yaitu fase menahan berat dan fase mengayun, yang akan menghasilkan
gerakan halus dan berirama.
b.
Menahan
(squatting)
Dalam melakukan pergantian, posisi
menahan selalu berubah. Sebagai contoh, posisi orang yang duduk akan berbeda
dengan orang yang jongkok, dan tentunya berbeda dengan posisi membungkuk.
Gravitasi adalah hal yang perlu diperhatikan untuk memberikan posisi yang tepat
dalam menahan. Dalam menahan, sangat diperlukan dasar tumpuan yang tepat untuk
mencegah kelainan tubuh dan memudahkan gerakan yang akan dilakukan.
c.
Menarik
(pulling)
Menarik dengan benar akan
memudahkan dalam memindahkan benda terdapat hal yang diperhatikan sebelum
menarik benda. Diantaranya ketinggian, letak benda (sebaiknya berada didepan
orang yang akan menarik), posisi kaki dan tubuh dalam menarik (seperti condong ke
depan dari panggul), sodorkan telapak tangan dan lengan atas di bawah pusat
gravitasi pasien, lengan atas dan siku diletakkan pada permukaan tempat tidur,
seperti pinggul, lutut dan pergelangan kaki ditekuk.
d.
Mengangkat
(lifting)
Mengangkat merupakan cara
pergerakan dengan menggunakan daya tarik ke atas. Ketika melakukan pergerakan
ini, gunakan otot-otot besar dari tumit, paha bagian atas, kaki bagian bawah,
perut dan pinggul untuk mengurangi rasa sakit pada daerah tubuh bagian
belakang.
e.
Memutar
(pivoting)
Memutar merupakan gerakan untuk
berputarnya anggota tubuh dengan bertumpu pada tulang belakang. Gerakan memutar
yang baik adalah dengan memerhatikan ketiga unsur gravitasi dalam pergerakan
agar tidak memberi pengaruh buruk dapa postur tubuh.
2.1.3
Faktor-Faktor
Yang Memengaruhi Mekanika Tubuh
a.
Status
kesehatan
Perubahan
status kesehatan dapat memengaruhi sistem muskuloskeletal dan sistem saraf
berupa penurunan koordinasi. Perubahan tersebut dapat disebabkan oleh peyakit,
berkurangnya kemampuan untuk malakukan aktifitas sahari-hari, dan lain-lain.
b.
Nutrisi
Salah
satu fungsi nutrisi bagi tubuh adalah membantu proses pertumbuhan tulang dan
perbaikan sel. Kekurangan nutrisi bagi tubuh dapat meyebabkan kelemahan otot
dan memudahkan terjadinya peyakit. Sebagai contoh, tubuh yang kekurangan
kalsium akan lebih mudah mengalami fraktur.
c.
Emosi
Kondisi
psikologis memengaruhi perubahan dalam perilaku individu sehingga dapat menjadi
penyebab menurunnya kemampuan mekanika tubuh dan ambulasi yang baik. Seseorang
yang mengalami perasaan tidakl aman, tidak bersemangat, dan harga diri yang
rendah, akan mudah mengalami perubahan dalam mekanika tubuh dan ambula.
d.
Situasi
dan kebiasaan
Situasi
dan kebiasaan yang dilakukan seseorang, misalnya sering mengangkat benda-benda
berat, akan menyebabkan perubahan mekanika tubuh dan ambulasi.
e.
Gaya
hidup
Perubahan
pola hidup seseorang dapat menyebabkan setres dan kemungkinan besar akan
menimbulkan kecerobohan dalam beraktivitas, sehingga dapat mengganggu
koordinasi antara sistem muskuloskeletal dan saraf. Hal tersebut pada akhirnya
akan mengakibatkan perubahan mekanika tubuh.
f.
Pengetahuan
Pengetahuan
yang biak terhadap mekanika tubuh akan mrndorong seseorang untuk menggunakannya
secara benar, sehingga akan mengurangi energi yang telah dikeluarkan.
Sebaliknya, pengetahuan yang kurang memedai dalam penggunaan mekanika tubuh
akan menjadikan seseorang berisiko mengalami gangguan koordinasi sistem
muskuloskeletal dan saraf.
2.1.4
Dampak
Mekanika Tubuh
Penggunaan
mekanika tubuh secara benar dapat mengurangi pengeluaran energi secara
berkelebihan. Kesalahan dalam penggunaan mekanika tubuh dapat menimbulkan
dampak sebagai berikut:
a. Terjadi
ketegangan sehingga memudahkan timbulnya kelelahan dan gangguan dalam sistem
muskuloskeletal.
b. Resiko
terjadinya kecelakaan pada sistem muskuloskeletal. Apabila seseorang salah
dalam berjongkok atau berdiri, maka akan memudahkan terjadinya gangguan dalam
struktur muskuloskeletal. Misalnya, kelainan pada tulang vertebrae.
2.1.5
POSTUR
(BODY ALIGNMENT)
Postur
tubuh merupakan susunangeometris dari bagian-bagian tubuh yang berhubungan
dengan bagian tubuh lain.bagian yang di pelajari dari postur tubuh adalah
persendian, tendon, ligamen, dan otot. Apabila ke empat bagian tersebut
digunakan dengan benar dan terjadi keseimbangan, maka dapat menjadikan fungsi
tubuh maksimal, seperti dalam posisi duduk, berdiri, dan berbaring yang benar.
Postur
tubuh yang baik dapat meningkatkan fungsi tangan yang baik, mengurangi jumlah
energi yang di gunakan, mempertahankan keseimbangan sirkulasi renal dan
gastrointestinal.untuk mendapatkan postur tubuh yang benar, terdapat beberapa
prinsip yang perlu di perhatikan, antara lain :
a. Keseimbangan
dapat di pertahankan jika garis gravitasi (line of gravity-garis imajiner
vertikal) melewati pusat gravitasi ( center of gravity-titik yang berada di
pertengahan garis tubuh) dan dasar tumpuan (base of support-posisi menyangga
atau menopang tubuh).
b. Jika
dasar tumpuan lebih luas dan pusat gravitasi lebih rendah, kestabilan dan
keseimbangan akan lebih besar.
c. Jika
gravitasi berada di luar pusat dasar tumpuan, energi akan lebih banyak di
gunakan untuk mempertahankan keseimbangan.
d. Dasar
tumpuan yang luas dan bagian-bagian dari postur tubuh yang baik akan menghemat
energi dan mencegah kelelahan otot.
e. Perubahan
dalam posisi tubuh membantu mencegah ketidaknyamanan otot.
f. Memperkuat
otot yang lemah dapat membantu mencegah kekakuan otot dan ligamen.
g. Posisi
dan aktifitas yang berfariasi dapat membantu mempertahankan otot dan mencegah
kelelahan.
h. Pergantian
antara masa aktifitas dan istirahat dapat mencegah kelelahan.
i.
Membagi keseimbangan antara aktifitas
pada lengan dan kaki untuk mencegah beban belakang.
j.
Postur yang buruk dalam waktu yang lama
dapat menimbulkan rasa nyeri, kelelahan otot, dan kontraktur.
2.1.6
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Postur Tubuh
Pembentukan
postur tubuh dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya:
a.
Status
kesehatan. Perubahan status kesehatan dapat
menimbulkan keadaan yang tidak optimal pada organ atau bagian tubuh yang
mengalami kelelahan atau kelemahan sehingga memengaruhi pembentukan postur
tubuh. Hal ini dapat di jumpai pada orang sakit yang banyak mengalami
ketidakseimbangan dalam pergerakan.
b.
Nutrisi.
Nutrisi
merupakan bahan untuk menghasikan energi yang di gunakan dalam membantu proses pengaturan
keseimbangan organ otot, tendon, ligamen, dan persendian. Apabila status
nutrusi kurang, kebutuhan energi pada organ tersebut akan kurang sehingga
memengaruhi proses keseimbangan.
c.
Emosi.
Emosi
dapat menyebabkan kurangnya kendala dalam menjaga keseimbngan tubuh. Hal
tersebut dapat memengaruhi proses koordinasi pada otot, ligamen, persendian,
dan tulang.
d.
Gaya
hidup. Perilaku gaya hidup dapat membuat seseorang menjadi
lemah baik atau bahkan sebaliknya, menjadi buruk. Seseorang yang memiliki gaya
hidup yang tidak sehat, misalnya selalu menggunakan alat bantu dalam malakukan
kegiatan sahari-hari, dapat mengalami ketergantungan sehingga postur tubuh
tidak berkembang dengan baik.
e. Perilaku dan nilai. Adapun
perubahan perilaku dan nilai seseorang dapat memengaruhi pembentukan postur
tubuh sebagai contoh, perilaku dalam membuang sampah di sembarang tempat dapat
memengaruhi proses pembentukan postur tubuh orang lain yang berupaya untuk
selalu bersih dari sampah.
2.1.7 PengaturanPosisi
a.
Posisi fowler
Posisipowleradalah posisi setengah
duduk atau duduk,dimana bagian kepalatempat tidur lebih tinggi atau di
naikkan.posisi ini di lakukan untuk mempertahankan kenyamanan dan memfasilitasi
fungsi pernafasan pasien.
Carapelaksanaan:
a. Jelaskan
pada pasien mengenai prosedur yang akan di lakukan
b. Dudukkan
pasien.
c. Berikan
sandaran pada tempat tidur pasien atau atur tempat tidur,untuk
d.
posisi untuk fowler(900)dan
semifowler(30-450).
e.
Anjurkan pasien untuk tetap berbaring
setengah duduk.
Gambar 7.1 Cara posisipowler
b. Posisis Sim
Posisi
sim adalah posisi miring ke kanan atau ke kiri.Posisi ini dilakukan untuk
member kenyamanan dan memberikan obat(Supositoria)melalui anus.
Cara
pelaksanaan:
a.
Jelaskan pada pasien mengenai prosedur
yang akan dilakukan .
b.
Pasien dalam keadaan berbaring.kemudian
apabila dimiringkan kekiri dengan posisi badan setengah telungkup,maka lutut
kaki kiridiluruskan serta paha kanan ditekuk diarahkan ke dada.Tangankiri
dibelakang punggung dan tangan kanan di depan kepala.
c.
Bila pasien miring kekanan,posisi badan
setengah telungkup dan kaki kanan
lurus,sedangkan lutut dan paha kiri ditekuk dandiarahkan ke dada.tangan kanan
di belakang punggung dan tangankiri di depan kepala.
Gambar 7.2 Cara posisiSim
c.Posisi Trendelenburg
Posisitrendelenburgadalahposisipasienterbaring di tempattidurdenganbagiankepalalebihrendahdari
padabagian kaki.Posisiinidilakukanuntukmemperlancarperedarandarahkeotak.
Cara
pelaksanaan:
a. Jelaskan
pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.
b. Pasien
dalam keadaan berbaring telentang.letakkan bantal dikepala dan ujung tempat
pasien,serta berikan bantal di
bawah
lipatan lutut.
c. Pada
bagian kaki tempat tidur,berikan balok penopang atau atur
tempat
tidur secara khusus dengan meninggikan bagian kakipasien.
d.Posisi Dorsal Recumbent
Posisi
dorsal recumbent adalah posisi berbaring telentang dengan Kedua lutut fleksi(ditarik atau di
renggangkan)di atas tempat tidur.Posisi ini dilakukan untuk merawat dan
memeriksa genitalia sertaProses persalinan.
Cara pelaksanaan:
a.
Jelaskan pada pasien mengenai prosedur
yang akan dilakukan.
b.
Pasien dalam keadaan berbaring
telentang,pakaian bawah di buka
c.
Tekuk lutut,renggangkan paha,telapak
kaki menghadap ketempat tidur dan renggangkan kedua kaki.
d.
Pasang selimut.
Gambar 7.4 posisi dorsal
recumbent
e. Posisi Litotomi
Posisi
Litotomi adalah posisi berbaring telentang dengan mengangkat kedua kaki dan
menariknya ke atas bagian perut.Posisi ini dilakukan untuk memeriksa genitalia
pada proses persalinan,dan memasang alat kontrasepsi.
Cara
pelaksanaan:
a.
Jelaskan pada pasien mengenai prosedur
yang akan dilakukan.
b.
pasien dalam keadaan berbaring
telentang,kemudian angkat keduapaha dan tarik ke arah perut.
c.
tungkai bawah membentuk sudut 900
terhadap paha.
d.
Letakkan bagian lutut/kaki pada tempat
tidur khusus untukposisilitotomi.
e.
Pasang selimut.
f. Posisi Genu Pektoral
Posisi
genu oektoral adalah posisi menungging dengan ke dua kakidan dada menempel pada
bagian alas tempat tidur.posisi iniDilakukan untuk memeriksa daerah rektum dan
sigmoid.
Cara
pelaksanaan:
a.
Jelaskan pada pasien mengenai prosedur
yang akan dilakukan.
b.
Anjurkan pasien untuk berada dalam
posisi menunggingdengan kedua kaki ditekuk
dan dada menempel pada kasur tempat tidur
c.
Pasang selimut pada pasien.
Gambar 7.6
posisi genu pektoral
2.2.AMBULASI
DAN MOBILITAS
Ambulasi
merupakan upaya seseorang untuk melakukan latihan jalan untuk berpindah tempat.
Mobilitas merupakan suatu kemampuan individu untuk bergerak secara bebas,
mudah, dan teratur dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan aktivitas guna mempertahankan
kesehatannya.
2.2.1. Jenis-Jenis
Mobilitas :
1. Mobilitas
penuh
Mobilitas
penuh merupakan kemampuan seseorang untuk beegerak secara penuh dan bebas
sehingga dapat melakukan interaksi sosial dan menjalankan peran-peran
sehari-hari. Mobilitas ini merupakan fungsi saraf motoris volunter dan sensoris
untuk dapat mengontrol seluruh area tubuh seseorang .
2.
Mobilitas Sebagian
Mobilita
sebagian merupakan seseorang untuk bergerak dengan batasan yang jelas sehingga
tidak mampu bergerak secara bebas karena dipengaruhi oleh gangguan saraf
motoris dan sensoris pada area tubuhnya. Hal ini dapat dijumpai pada kasus
cedera atau patah tulang dengan pemasangan traksi. Pasien paraplegi dapat
mengalami mobilitas sebagian pada ekstremitas bawah karena kehilangan kontrol
motoris dan sensoris. Mobilitas sebagian ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
a. Mobilitas
sebagian temporer merupakan kemampuan individu untuk bergerak dengan batasan
yang sifatnya sementara. Hal tersebu dapat disebabkan oleh trauma reversibel
pada sistem muskuloskeletal, seperti adanya dislokasi sendi dan tulang.
b. Mobilitas
sebagian permanen merupakan kemampuan individu untuk bergerak dengan batasan
yang sifatnya tetap. Hal tersebut disebabkan oleh rusaknya sistem saraf yang
irreversibel. Contohnya terjadi hemiplegia karena stroke, paraplegi karena
cedera tulang belakang, dan untuk kasus poliomielitis terjadi karena
terganggunya sistem saraf motoris dan
sensoris.
2.2.2. Faktor-faktor
yang mempengaruhi mobilitas :
1. Gaya
hidup. Perubahan gaya hidup dapat mempengaruhi kemampuan mobilitas seseorang,
karena gaya hidup berdampak pada perilaku atau kebiasaan sehari-hari.
2. Proses
penyakit/injury. Proses penyakit dapat memengaruhi kemampuan mobilitas karena
dapat memengaruhi fungsi sistem tubuh. Sebagai contoh, orang yang menderita
fraktur femur akan mengalami keterbatasan pergerakan pada ekstremitas bagian
bawah.
3. Kebudayaan.
Kemampuan melakukan mobilitas dapat juga dipengaruhi oleh kebudayaan. Sebagai
contoh, orang yang memiliki budaya sering berjalan jauh memiliki kemampuan
mobilitas yang kuat, sebaliknya ada orang yang mengalami gangguan mobilitas
(sakit) karena adat dan budaya tertentu dilarang untuk beraktivitas.
4. Tingkat
energi seseorang. Energi adalah sumber melakukan mobilitas. Agar seseorang
dapat melakukan mobolitas dengan baik, dibutuhkan energi yang cukup.
5. Usia
dan kemampuan mobilitas pada tingkat usia yang berbeda. Hal ini dikarenakan
kemampuan atau kematangan fungsi alat gerak sejalan dengan perkembangan usia.
2.2.3. Tindakan
yang berhubungan dengan ambulasi dan mobilitas :
A.
Latihan Ambulasi
1. Duduk ditempat di atas
tempat tidur
Cara
pelaksanaan :
a. Jelaskan
ada pasien mengalami prosedur yang akan dilakukan.
b. Anjrkan
pasien untuk meletakkan tangan disamping badannya, dengan telapak tangan
menghadap ke bawah.
c. Berdirilah
di samping tempat tidur, kemudian letakkan tangan pada bahu pasien.
a. Bantu
pasien untuk duduk dan beri penopang/bantal.
2. Turun dan berdiri
Cara
pelaksanaan
a. Jelaskan
pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.
b. Ayur
kursi roda dalam posisi terkunci.
c. Berdirilah
menghadap pasien dengan kedua kaki merenggang.
d. Fleksikan
lutut dan pinggang Anda.
e. Berdirilah
menghadap pasien untuk meletakkan keua tangannnya di bahu Anda untuk letakkan
kedua tangan Anda di samping kanan kiri pinggang pasien.
f. Ketika
pasien melangkah ke lantai, tahan lutut Anda pada lutut pasien.
g. Bantu
berdiri tegak dan jalan sampai ke kursi.
h. Bantu
pasien duduk di kursi dan atur posisi secara nyaman.
3.
Membantu berjalan
Cara
pelaksanaan :
a. Jelaskan
pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.
b. Anjurkan
pasien utnuk meletakkan tangan di samping badan atau memegang telapak tangan
Anda.
c. Berdiri
di samping pasien serta pegang telapak dan lengan tangan pada bahu pasien.
d. Bantu
pasien untuk jalan.
B. Membantu Ambulasi Dengan Memindahkan Pasien
Tindakaninidilakukandenganmemindahkanpasien yang
tidakdapatatautidakbolehberjalandaritempattidurkeBranchard .
Cara pelaksanaan
:
a. Jelaskan
pada pasien mengenai prosesdur yang akan dilakukan.
b. Atur
branchard dalam posisi terkunci.
c. Bantu
pasien dengan 2-3 orang.
d. Berdiri
menghadap pasien.
e. Silangkan
tangan pasien di depan Anda.
f. Tekuk
lutut Anda, kemudian masukkan tangan ke bawah tubuh pasien.
g. Orang
pertama meletakkan tangan di bawah leher/bahu dan bawah pinggang, orang kedua
meletakkan tangan di bawah pinggang dan panggul pasien dan orang ketiga
meletakkan tangan di bawah pinggul dan kaki.
h. Angkat
bersama-sama dan pindahkan ke branchard.
i.
Atur posisi pasien di branchard.
C.PrinsipPemenuhanKebutuhanIstirahat Dan Tidur
1.Kebutuhanistirahat
a. Pengertian
istirahat
Istirahat
merupakan keadaan yang relaks tanpa adanya tekanan emosional dan bukan hanya
dalam keadaan tidak beraktivitas, melainkan juga berenti sejenak. Kondisi
tersebut membutuhkan ketenangan. Kata istirahat berarti menyegarkan diri atau
dian setelah melakukan kerja keras, suatu keadaan untuk melepaskan lelah
bersantai untuk menyegarkan diriatau suatu keadaan melepaskan diri dari segala
hal yang membosankan, menyulitkan bahkan menjengkelkan.
b. Karakteristik
istirahat
Terdapat
beberapa karakteristik istirahat. Pada tahun 1967, narrow mengemuksksn enam
karakteristik yang berhubungan dengan istirahat (dalam Potter dan Perry 1997) :
a. Merasakan
bahwa segaa sesuatu dapat diatasi.
b. Merasa
diterima,
c. Mengetahui
apa yang sedang terjadi.
d. Bebas
dari gangguan ketidaknyamanan.
e. Mempunyai
sejumlah kepuasan terhadap aktivitas yang mempunyai tujuan.
f. Mengetahui
adanya bantuan sewaktu memerlukan.
Kebutuhan
istirahat dapat dirasakan apabila karakteristik tersebut di atas terpenuhi. Hal
ini dapat dijumpai apabila pasien merasakan segala kebutuhannya dapat diatasi,
adanya pengawasan, dan penerimaan dan tindakan yang diberikan oleh tenaga
kesehatan sehingga dapat memberikan kedamaian. Apabila pasien tidak merasakan
enam kriteria tersebut di atas, maka kebutuhan istirahatnya masih belum
terpenuhi sehingga diperlukan tindakan yang dapat meningkatkan terpenuhinya
kebutuhan istirahat dan tidur. Misalnya mendengarkan secara hati-hati tentang
kekhawatiran personal pasien dan mencoba meringankannya jika memungkinkan.
Pasien yang mempunysi perasaan tidak
diterima, tidak mungkin dapat beristirahat dengan tenang. Oleh sebab itu, maka
tenaga kesehatan terus sensitif terhadap kekhawatiran pasien. Pengenalan pasien
terhadap apa yang akan terjadi merupakan keadaan lain yang penting diketahui
sehingga pasien dapat beristirahat. Adanya ketidaktahuan akan menimbulkan
gangguan pada istirahat pasien dengan kecemasan pada tingkat yang berbeda-beda.
Tenaga kesehatan harus membantu memberikan penjelasan kepada pasiennya.
Agar pasien merasa diterima dan mendapatkan
kepuasan, maka pasien harus dilibatkan dalam melaksanakan berbagai aktivitas
yang mempunyai tujuan. Hal tersebut dapat membuat pasien merasa diterima dan
dihargai tentang kompetensi yang ada pada dirinya. Pasien akan merasa aman jika
ia mengetahui bahwa ia akan mendapat bantuan sesuai dengan yang
diperlukannya.pasien yang merasa terisolasi dan kurang bantuan, tidak akan
dapat beristirahat. Oleh karenanya, tenaga kesehatan harus dapat menciptakan
suasana agar pasien tidak merasa terisolasi dengan melibatkan keluarga dan
teman-teman pasien. Keluarga dan teman-teman pasien dapat meningkatkan kebuthan
istirahat pasien dengan dalam tugas sehari-hari dan mengambil keputusan yang
sukar.
Kebutuhan
tidur pada manusia bergantung pada tingkat perkembangan. Tabel berikut ini
merangkum kebutuhan tidur manusia berdasarkan.
2.
KebutuhanTidur
Kebutuhantidurpadamanusiabergantungpadatingkatperkembangan.Tabelberikutinimerangkumkebutuhantidurmanusiaberdasarkanusia.
Umur
|
Tingkat Perkembangan
|
Jenis kebutuhan tidur
|
0-1
bulan
|
Bayi
baru lahir
|
14-18
jam/hari
|
1-18
bulan
|
Masa
bayi
|
12-14
jam/hari
|
18
bulan – 3 tahun
|
Masa
anak
|
11-12
jam/hari
|
3-6
tahun
|
Masa
prasekolah
|
11
jam/hari
|
6-12
tahun
|
Masalah
sekolah
|
10
jam/hari
|
12-18
tahun
|
Masa
remaja
|
8,5
jam/hari
|
18-40
tahun
|
Masa
dewasa
|
7-8
jam/hari
|
18-40
tahun
|
Masa
muda paruh baya
|
7
jam/hari
|
60
tahun keatas
|
Masa
dewasa tua
|
6
jam/hari
|
a.Pengertiantidur
tidur
merupakan suatu kondisi tidak sadar
dimana individu dapat dibangunkan oleh stimulus atau sensori yang sesuai
(Guyton 1986).Tidur memiliki cirri,yaitu adanya aktivitas yang minim,memiliki
kesadaran yang bervariasi,terhadapnya perubahan proses fasiologis,dan
terjadinya penurunan respons terhadap rangsangan dari.luar.
b. FisiologiTidur
b. FisiologiTidur
fisiologi
tidur merupakan pengaturan kegiatan tidur yang melibatkan hubungan mekanisme
serebral secara bergantian mengaktifkan dan menekan pusat otak untuk dapat tdur
dan bangun. Sistem tersebut mengatur seluruh tingkatan kegiatan susunan saraf
pusat,termasuk pengatiran kewaspadaan dan tidur.Pusat pengaturan aktivitas
kewaspadaan dan tudur terletak dalamn mesensefalon dan bagian atas pons.
3.JenisJenisTidur
Berdasarkan
prosesnya ,terdapat dua jenis tidur .Pertama,jenis tidur yang disebabkan oleh menurunnya
kegiatan didalam system pengaktivasi retikularis.Jenis tidur tersebut disebut
dengan tidur gelombang lambat karena gelombang otaknya sangat lambat ,atau
disebut tidur nonrapid eye movement(NREM).
1. Tidur
gelombang lambat (slow wave sleep) /nonrapid eye movement (NREM). Jenis tidur
ini dikenal dengan tidur yang dalam ,istirahat penuh,dengan gelombang otak yang
lebih lambat,atau juga dikenal dengan tidur nyenyak .
Tahapan
tidur jenis NREM
a. Tahap
1
Tahap
ini adalah tahap transisi antara bangun dan tidur dengan ciri sebagai
berikut ;rilek s,masih sadar dengan lingkungan ,merasa mengantuk ,bola
mata bergerak dari samping ke samping ,frekuensi nadi dan napas sedikit menurun
,serta dapat bangun segera selama tahap
ini berlangsung sekitar 5 menit.
b. Tahap
II
Tahap II merupakan tahap tidur ringan dan proses tubuh terus menurun dengan ciri sebagai berikut: mata pada umumnya menetap,denyut jantung dan frekuensi nafas menurun,temperature tubuh menurun,metabolisme menurun,serta berlangsung pendek dan berakhir 10-15 menit.
Tahap III
tahap ini merupakan tahap tidur dengan ciri denyut nadi ,frekuensi napas ,dan proses tubuh lainnya lambat .hal ini disebabkan oleh adanya dominasi sistem saraf parasimpatis sehingga sulit untuk bangun.
Tahap II merupakan tahap tidur ringan dan proses tubuh terus menurun dengan ciri sebagai berikut: mata pada umumnya menetap,denyut jantung dan frekuensi nafas menurun,temperature tubuh menurun,metabolisme menurun,serta berlangsung pendek dan berakhir 10-15 menit.
Tahap III
tahap ini merupakan tahap tidur dengan ciri denyut nadi ,frekuensi napas ,dan proses tubuh lainnya lambat .hal ini disebabkan oleh adanya dominasi sistem saraf parasimpatis sehingga sulit untuk bangun.
c.
Tahap IV
Tahap ini merupakan taahap tidur dalam dengan ciri kecepatan jantung dan pernafasan turun,jarang bergerak,sulit dibangunkan ,gerak bola mata cepat,sekresi lambung menurun,dan tonus otot menurun.
Tahap ini merupakan taahap tidur dalam dengan ciri kecepatan jantung dan pernafasan turun,jarang bergerak,sulit dibangunkan ,gerak bola mata cepat,sekresi lambung menurun,dan tonus otot menurun.
2.Tidur paradox / tidur rapid eye movement (REM)
Tidur
jenis ini dapat berlangsung pada tidur malam yang terjadi selama 5-20 menit,
rata-rata timbul 90 menit.Periode pertama terjadi selama 80-100 menit. Namun
apabila kondisi orang sangat lelah, maka tidur sangat cepat bahkan jenis tidur
ini tidak ada. Ciri tidur REM adalah sebagai berikut.
a.
biasanya disertai dengan mimpi aktif.
b.
Lebih sulit dibabgunkan dari pada selam
tidur nyenyak NREM.
c.
Tonus otot selama tidur nyenyak sangat
terlekan ,menunjukkan inhibisi kuat proyeksi spinal atas system pengaktivasi
retikularis.
d.
Frekuensi jantung dan pernafasan menjadi
tidak teratur.
e.
Pada otot perifer,terjadi beberapa gerakan
otot yang tidak teratur.
f.
Mata cepat tertutup dan terbuka ,nadi
cepat dan irregular,tekanan darah
meningkat atau berfluktuasi ,sekresi gaster meningkat ,dan metabolism
meningkat.
g. Tidur
ini untuk keseimbangan mental,emosi, juga berperan dalam belajar ,memori, dan
adaptasi.
Secaraumum, siklustidur normal adalahsbb :
Bangun
(pratidur)
(pratidur)
NREM
I Tidur
REM
NREM
II NREM
II
NREM
III NREM
III
NREM IV
4.Fungsi Dan Tujuantidur
Fungsi
dan tujuan masih belum diketahui secara jelas.Meskipun demikian,tidur diduga
bermanfaat untuk menjaga keseimbangan mental ,emosional,dan kesehatan.Secara
umum terdapat dua efek fisiologis tidur,pertama efek pada sistem saraf yang diperkirakan dapat memulihkan kepekaan
normal dan keseimbangan diantara berbagau susunan saraf. Kedua ,efek pada
struktur tubuh yang dapat memulihkan kesegaran dan fungsi organ dalam
tubuh,karena selama tidur telah terjadi penurunan aktivitas organ-organ tubuh tersebut.
5.Faktor
– faktor yang Mempengaruhi Tidur
Kualitas dan kuantitas tidur dipengaruhi oleh
beberapa factor. Kualitas tersebut dapat menunjukkan adanya kemampuan individu
untuk tidur dan memperoleh jumlahistirahat sesuai dengan kebutuhannya. Berikut ini
merupakan factor yang dapat memengaruhi pemenuhan kebutuhan tidur, antara lain
:
a.
Penyakit
Sakit
dapat mempengaruhi kebutuhan tidur seseorang. Banyak penyakit yang dapat
memperbesar kebutuhan tidur, seperti penyakit yang disebabkan oleh infeksi,
terutama infeksi limpa. Infeksi limpa berkaitan dengan keletihan, sehingga
penderitanya membutuhkan lebih banyak waktu tidur untuk mengatasinya. Banyak
juga keadaan sakit yang menjadikan pasien kurang tidur, bahkan tidak bisa
tidur.
b.
Latihan
dan Kelelahan
Keletihan
akibat aktivitas yang tinggi dapat memerlukan lebih banyak tidur untuk menjaga
keseimbangan energy yang telah dikeluarkan. Hal tersebut terlihat pada
seseorang yang telah melakukan aktivitas dan mencapai kelelahan. Dengan
demikian, orang tersebut akan lebih cepat untuk dapat tidur karena tahap tidur
gelombang lambatnya ( NREM ) diperpendek.
c.
Stres
Psikologis
Kondisi
stress psikologis dapat terjadi pada seseorang akibat ketegangan jiwa.
Seseorang yang memiliki masalah psikologis akan mengalami kegelisahan sehingga
sulit untuk tidur.
d.
Obat
Obat
dapat juga mempengaruhi proses tidur. Beberapa jenis obat yang mempengaruhi
proses tidur, seperti jenis golongan obat diuretic yang dapat menyebabkan
insomnia; antidepresan yang dapat menekan REM; kafein yang dapat meningkatkan
saraf simpatis sehingga menyebabkan kesulitan untuk tidur; golongan beta bloker
dapat berefek pada timbulnya insomnia; dan golongan narkotik dapat menekan REM
sehingga mudah mengantuk.
e.
Nutrisi
Terpenuhinya
kebutuhan nutrisi dapat mempercepat proses tidur. Konsumsi protein yang tinggi
dapat menyebabkan individu tersebut akan mempercepat proses terjadinya tidur
karena dihasilkan triptofan. Triptofan merupakan asam amino hasil pencernaan
protein yang dapat membantu kemudahan dalam tidur. Demikian sebaliknya,
kebutuhan gizi yang kurang dapat juga mempengaruhi proses tidur, bahkan
terkadang sulit untuk tidur.
f.
Lingkungan
Keadaan
lingkungan yang aman dan nyaman bagi seseorang dapat mempercepat proses
terjadinya tidur. Sebaliknya, lingkungan yang tidak aman dan nyaman bagi
seseorang dapat menyebabkan hilangnya ketenangan sehingga memengaruhi proses
tidur.
g.
Motivasi
Motivasi
merupakan suatu dorongan atau keinginan seseorang untuk tidur, sehingga dapat
memengaruhi proses tidur. Selain itu, adanya keinginan untuk tidak tidur dapat
menimbulkan gangguan proses tidur.
6.Gangguan
/ Masalah Kebutuhan Tidur
·
Insomnia
Insomnia
merupakan suatu keadaan yang menyebabkan individu tidak mampu mendapatkan tidur
yang adekuat, baik secara kualitas maupun kuantitas, sehingga individu tersebut
hanya tidur sebentar atau susah tidur. Insomnia terbagi atas tiga jenis, yaitu
inisial insomnia, intermiten insomnia, dan terminal insomnia. Inisial insomnia
merupakan ketidakmampuan individu untuk jatuh tidur atau mengawali tidur.
Intermiten insomnia merupakan ketidakmampuan tetap tidur karena selalu
terbangun pada malam hari sedangkan terminal insomnia merupakan ketidakmampuan
untuk tidur kembali setelah bangun tidur pada malam hari. Proses gangguan tidur
ini kemungkinan besar disebabkan adanya rasa khawatir dan tekanan jiwa.
·
Hipersomnia
Hipersomnia
merupakan gangguan tidur dengan kriteria tidur berlebihan. Pada umumnya, lebih
dari 9 jam pada malam hari, disebabkan oleh kemungkinan adanya masalah
psikologis, depresi, kecemasan, gangguan susunan saraf pusat, ginjal, hati, dan
gangguan metabolisme.
·
Parasomnia
Parasomnia
merupakan kumpulan beberapa penyakit yang dapat mengganggu pola tidur.
Misalnya, somnambulisme ( berjalan-jalan dalam tidur ) yang banyak terjadi pada
anak-anak, yaitu pada tahap III dan IV dari tidur NREM. Somnambulisme ini dapat
menyebabkan cidera.
·
Enuresis
Enuresis
merupakan buang air kecil yang tidak disengaja pada waktu tidur atau disebut
juga dengan istilah mengompol. Enuresis ada dua macam, yaitu enuresis nocturnal
dan enuresis diurnal. Enuresis nocturnal merupakan mengompol pada waktu tidur.
Umumnya, enuresis nocturnal terjadi sebagai gangguan tidur NREM. Sedangkan
enuresis diurnal merupakan mengompol pada saat bangun tidur.
·
Apnea
Tidur
dan Mendengkur
Pada
umumnya, mendengkur tidak termasuk gangguan dalam tidur, tetapi mendengkur yang
disertai dengan keadaan apnea dapat menjadi masalah. Mendengkur disebabkan oleh
adanya rintangan dalam pengaliran udara dihidung dan mulut pada waktu tidur.
Rintangan tersebut seperti adanya adenoid, amandel, atau mengendurnya otot
dibelakang mulut. Terjadinya apnea dapat mengacaukan saat bernapas dan bahkan
bisa menyebabkan henti napas. Apabila kondisi ini berlangsung lama, maka dapat
menyebabkan kadar oksigen dalam darah dapat menurun dan denyut nadi menjadi
tidak teratur.
·
Narkolepsi
Narkolepsi
merupakan keadaan tidur yang tidak dapat dikendalikan. Seperti saat seseorang
tidur dalam keadaan berdiri, mengemudikan kendaraan, atau ditengah suatu
pembicaraan. Hal ini merupakan suatu gangguan neurologis.
·
Mengigau
Mengigau
merupakan suatu gangguan tidur bila terjadi terlalu sering dan diluar kebiasaan
menyebabkan kualitas dan kebutuhan tidur berkurang sehingga dapat mengganggu
fungsi organ dalam tubuh ( perbaikan sel ) dan dapat mudah menyebabkan masalah
psikologis. Hasil pengamatan dapat menunjukan bahwa hampir semua orang pernah
mengigau dan terjadi sebelum tidur REM.
·
Gangguan
pola tidur secara umum
Suatu keadaan ketika individu
mengalami atau mempunyai risiko perubahan jumlah dan kualitas pola istirahat
yang menyebabkan ketidaknyamanan atau menganggu gaya hidup yang diinginkan (
carpenito 1995 ). Gangguan ini terlihat pada pasien menunjukkan perasaan lelah,
mudah terangsang, dan gelisah, lesu dan apatis, kehitaman di daerah sekitar
mata,kelopak mata bengkak, konjungtiva merah, mata perih, perhatian terpecah –
pecah, sakit kepala, serta sering menguap atau mengantuk. Penyebab dari
gangguan pola tidur ini antara lain adalah kerusakan transport oksigen,
gangguan metabolisme, kerusakan eliminasi, pengaruh obat, immobilitas, nyeri
pada kaki,takut operasi ,terganggu oleh kawan sekamar,dan lain-lain.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Pengertian
Mekanika Tubuh
Mekanika tubuh merupakan suatu
gambaran mengenai tubuh dalam kehidupan terutama pada saat tidur. Mekanika
tubuh ini berguna untuk mengatur posisi-posisi pada saat tidur agar kerangka
tubuh, otot – otot dan termasuk sendi, ligamen, tendon,dan saraf yang bekerja
tidak terganggu. Inilah sebabnya mekanika tubuh dibahas. Mekanika tubuh pada
dasarnya adalah bagaimana tubuh secara efesien terkordinasi dan aman sehingga
menghasilkan gerakan yang baik dan memelihara keseimbangan selama beraktifitas.
Contohnya Perawat sangat beresiko mengalami cedera tulang belakang karena
aktifitas / pekerjaan yang di lakukan. Misalnya, mengangkat klien dari tempat
tidur dan membawa alat-alat berat.
3.2. Prinsip
Mekanika Tubuh
a. Gravitasi
Memandang gravitasi sebagai sumbu
dalam pergerakan tubuh
- Pusat gravitasi, titik yang ada
dipertengahan tubuh.
-
Garis gravitasi, merupakan garis imagines vertical melalui pusat
gravitasi.
-
Dasar tumpuan, merupakan dasar tempat seseorang dalam posisi istirahat
untuk
menopang atau menahan tubuh.
b. Keseimbangan
Keseimbangan dapat dicapai dengan
mempertahankan posisi garis gravitasi, diantara garis gravitasi dan pusat
tumpuan.
c. Berat
Dalam penggunaan mekanika tubuh kita
harus memperhatikan berat/bobot benda atau barang yang akan kita angkat karena
berpengaruh pada mekanika tubuh.
3.3. Pergerakan Dasar Mekanika Tubuh
Pergerakan
dasar dalam mekanika tubuh, sebagai berikut :
a.
Gerakan (ambulating) gerakan yang
benar akan membantu mempertahankan keseimbangan tubuh. Contohnya, keseimbangan
tubuh seseorang pada saat berdiri akan lebih mudah stabil dibandingkan dalam
posisi jalan. Dalam posisi jalan akan terjadi perpindahan dasar tumpuan dari
sisi satu ke sisi yang lain,dan posisi gravitasi akan selalu
berubah pada posisi kaki.
b. Menahan (squatting)dalam melakukan pergantian,posisi menahan selalu
berubah.
Contoh : Posisi orang duduk akan berbeda dengan orang jongkok dan
tentunyaberbeda dengan posisi yang tepat dalam menahan. Dalam menahan
diperlukan dasar tumpuan yang tepat.
c. Mena2rik (pulling) menarik dengan benar akan memudahkan untuk memindahkan
benda.Yang perlu kita perhatikan adalah ketinggian, letak
benda, posisi kaki dan tubuh dalam menarik. Sodorkan telapak tangan
dan lengan atas dipusat gravitasi pasien. Lengan atas dan siku di letakkan
pada permukaan tempat tidur,pinggul, lutut, dan pergelangan
kaki ditekuk lalu dilakukan penarikan.
d.
Mengangkat (lifting). Mengangkat
merupakan pergerakan daya tarik.
Gunakan otot-otot
besar dari tumit, paha bagian atas, kaki bagian bawah, perut ,dan
pinggul untuk mengurangi rasa sakit pada daerah tubuh bagian belakang pasien.
e. Memutar (pivoting) merupakan gerakan untuk memutar anggota tubuh dan
bertumpu pada tulang belakang. Gerakan memutar yang baik memerhatikan
ketiga unsur gravitasi agar tidak berpengaruh buruk pada postur tubuh. Gerakan
ini biasanya bisa dilakukan oleh bagian sendi putar pada anggota tubuh kita
3.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Postur Tubuh
a. Status Kesehatan
Berubahnya
status kesehatan pada tubuh kita akan menimbulkan suatu keadaan yang tidak
optimal pada bagian tubuh kita yang terlalu mengalami kelelahan sehingga akan
berpengaruh terhadap postur tubuh. Misalnya orang sakit yang kurang
beraktifitas atau bergerak.
b. Nutrisi
Pemenuhan
kebutuhan tubuh akan nutrisi sangat penting karenamempengaruhi produksi energi
yang digunakan untuk mobilisasi.Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan kelemahan
otot, obesitas danmemudahkan terjadi penyakit sehingga menyebabkan pergerakan
menjadikurang bebas. contoh: tubuh yang kekurangan kalsium akan lebih
mudahmengalami fraktur.
c. Gaya Hidup
Gaya
hidup merupakan suatu pola/ cara kita dalam mengatur kegiatan sehari-hari baik
itu berupa pola makan, olahraga, maupun istirahat. Apabila kita tidak dapat
mengatur gaya hidup maka dapat dikatakan bahwa gaya hidup kita tidak sehat. Perubahan pola hidup seseorang dapat menyebabkan
stress dankemungkinan besar akan menyebabkan kecerobohan dalam beraktifitas.
d. Perilaku Dan Nilai
Perilaku
merupakan tindakan seseorang untuk mencapai tujuan hidup menurut aturan yang
telah ada baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Contohnya, apabila
kita membuang kulit pisang sembarangan, maka dapat berakibat mengubah postur
tubuh seseorang yang jatuh akibat kulit pisang tersebut. Contoh lainnya, duduk
yang tidak benar juga dapat mengubah postur tubuh kita.
3.5. Membantuambulasi
dengan memindahkan klien
·
Dilakukan pada klien yang tidak dapat atau tidak boleh
berjalan sendiri dari tempat tidur,ke branchard atau ke tempat lain.
·
Perlu memperhatikan keadaan umum klien senelum
melakukan pemindahan.
·
Perhatikan keamanan bagi klien dan perawat sendiri.
·
Meminta bantuan orang lain jika tidak memungkinkan
bekerja sendirian.
3.6. Dampak mekanika Tubuh
Dampak terhadap mekanika tubuh jika
terjadi kesaahan pengeluaran energi secara berlebihan. Tejadinya ketegangan
sehingga dapat mudah timbul rasa kelelahan dan gangguan dalam sistem
muskuloskeletal serta terjadinya resiko kecelakaan pada sistem muskuloskeletal.
3.7. Postur
Postor tubuh merupakan susunan
geometris,bagian dari postur tubuh adalah persendian,tendon ligamen,dan otot.
Apabila ke empat bagian tersebut di
gunakan dengan bener dan seimbang maka bisa menjadikan fungsi tubuh dengan maksimal,seperti duduk,berdiri dan berbaring
yang benar.
Postur tubuh yang baik dapat
meningkatkan fungsi tangan dengan baik.
3.8. PENGATURAN POSISI
1 Posisi Fowler
Adalah posisi setengah duduk atau duduk dimana bagian kepala tempat
tidurnya lebih tinggi atau di naikan. Posisi ini di lakukan untuk
mempertahankan keyamanan dan memperbaiki fungsi pernafasan klain.
2
Posisi Sim
Posisi Sim adalah Posisi tidur dalam
keadaan miring ke kiri miring ke kanan posisi ini di lakukan untuk memberi
keyamanan pada tubuh serta dapatmemberikan obat melalui anus.
3
Posisi Trendelenburg
Posisi Trendelenburg adalah posisi
berbaring di tempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah dari pada bagian
kaki. Berfungsi untuk melancarkan peredaran darah ke otak.
4
Posisi Dorsal Recundem
Posisi Dorsal Recundem berfungsi untuk
merawat dan memeriksa genetalia serta proses persalinan dengan bering
terlentang kedua lutut ditarik atau direnggangkan di atas tempat tidur.
5
Posisi Litotomi
Posisi litotomi berfungsi untuk
memeriksa genitalia pada proses persalinan dan memasang kontrasepsi dengan
dalam keadaanberbaring terlentang kemudian mengangkat kedua paha ke arah perut
tungkai bawah menghadap 90o
terhadap paha.
6
Posisi Genu pektoral
Posisi ini berfungsi untuk memeriksa
daerah rektum dan sigmoid dengan posisi menungging dan kedua kaki ditekuk dada
menempel pada bagian alas temapat tidur.posisi ini dilakukan untuk memeriksa
daerah rektum dan sigmoid dalam posisi menungging dengan kedua kaki di tekuk
dan dada menempel pada kasur tempat tidur.
7
Ambulasi dan Mobilitas
Ambulasi merupakan upaya seseorang untuk
melakukan latihan jalan atau berpindah tempat. Mobilitas merupakan suatu
kemampuan individu untuk bergerak secara bebas,mudah,dan teratur dengan tujuan
untuk memenuhi kebutuhan aktifitas guna mempertahankan kesehatannya.
Jenis-jenis mobilitas
1.mobilitas penuh
Mobilitas penuh merupakan kemampuan
seseorang untuk bergarak secara penuh dan bebas.
2.mobilitas sebagian
Mobilitas sebagian meruakan kemamuan
seseorang untuk bergerk dengan batasan yang jelas sehingga tidak mampu bergerak
secara bebas.mobilitas sebagian ini dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
a.
Mobilitas sebagian temporer ,merupakan kemampuan individu untuk bergarak dengan batasan yang sifatnya
sementara.
b.
Mobilitas sebagian permanen ,merupakan kemampuan
individu untuk bergerak dengan batasan
yang sifatnya tetap.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
mobilitas
1.Gaya hidup .
perubahan ini dapat mempengaruhi kemampuam mobilitas seseorang ,karna gaya
hidup berdampak pada perilaku atau
kebiasaan sehari-hari.
2.proses penyakit / injury .
proses penyakit ini dapat mempengaruhi kemampuan mobilitas ,karna
mempenaruhi sistem tubuh.
3.kebudayaan .
kemampuan untuk melakukan mobilitas dapat mempengaruhi oleh kebudayaan.
4.tingkat energi seseorang .
energi adalah sumber mobilitas .
5.usia dan status pengembangan .
terdapat perbedaankemampuam mobilitas pada tingkat usia yang berbeda.
Tidakan yang berhubungan dengan ambulasi
dan mobilitas
1.
Latian ambulasi
a.
Duduk di atas tempat tidur
b.
Turun dan berdiri
c.
Membantu berjalan
2.
Membantu ambulasi dengan memindahkan pasien ,tindakan ini dilakukan dengan memindahkan pasien yang tidak dapat/tidak
boleh berjalan dari tempat tidur.
Kebutuhan tidur
Pengertian istirahat.
Istirahat merupakan keadaan yang rileks tanpa adanya teanan emosional dan
bukan hanya dalam kEadaan tidak beraktifitas,melainkan dengan berhenti sejenak.
Karakteristik istirahat
Pada tahun 1997,NARROW
mengemukakan 6 karakteristik yang berhubungan dengan istirahat.
1
. merasakan bahwasegala sesuatu dapat di
atasi.
2
Merasa di terima
3
Mengetahui apa yang terjadi
4
Bebas dari gangguan ketidak nyamanan
5
Mempunyai sejumlah kepuasan terhada
aktifitas yang mempunyai tujuan
6
Mengetahui adanya bantuan sewaktu
memerlukan
Pengertian tidur
Tidur merupakan kondisi tidak sadar dimana individu
dapat dibangunkan oleh stimulus atau sensori yang sesuai(guyton 1986). Dengan perkataan lain
tidur merupakan suatu keadaan yang tidak sadarkan diri yang relatif.
Fisiologi tidur
Fisiologi tidur merupakan pengaturan kegiatan tidur yang melibatkan
hubungan mekanisme serebral secara bergantian
agar mengaktifkan dan menekan pusat otak untuk dapat tidur dan bangun.
Jenis-jenis tidur
1.
Tidur gelombang lambat (slow wavesleep) atau non rapid eye
movement (NREM) jenis tidur ini dikenal tidur yang dalam ,istirat penuh atau
juga dikenal dengan tidur nyenyak.
2.
Tidur paradoks / tidur rapid ye movement
(REM) ,tidur jenis ini dapat berlangsung pada tidur malam yang terjadi selama
5-20 menit.
Ciri-ciri tidur REM adalah :
a.
Biasanya di sertai dengan mimpi aktif
b.
Lebih sulit di bangunkan dari pada
selama tidur nyenyak NERM
c.
Tonus otot selam tidur nyenyak sangat
tertekan
d.
Frekuuensi jantung dan penafasan menjadi
tidak teratur
e.
Pada otot perifer ,terjadi beberapa
gerakan otot yang tidak teratur
f.
Mata cepet tertutup dan terbuka nadi
cepat dan irregular tekanan darah meningkat atau berfluktuasi dan metabolisme
meningkat
Fungsi dan tujuan tidur
Funsi dan tujuan tidur masih belum diketahui secara jelas ,meskipun
demikian tidur diduga bermanfaat untuk menjaga keseimbangan
mental,emosional,dan kesehatan.
Fakto-faktor yag mempengaruhi tidur
a. Penyakit
Penyakit dapat mempengaruhi tidur seseorang.
b.
Latihan damn kelelahan ,
kelelahan akibat aktifitas yang tinggi dapat memerlukan
lebih banyak tidur untuk menjaga keseimbangan energi yang telah di keluarkan.
c.
Stress psikologis
stress psikologis dapat terjadi pada seseorang akibat
ketegangan jiwa
d.
Obat
obat dapat juga mempengaruhi proses tidur.
e. Nutrisi
.terpenuhinya kebutuhan nutrisi dapat mempercepat
proses tidur.
f. Lingkunan
keadaan lingkungan yang aman dan nyaman bagi seseorang
dapat mempercepat proses terjadinya tidur.
MOTIFASI
Motifsi merupakan suatu dorongan atau keinginan
seseorang untuk tidur ,sehingga dapat mempengaruhi proses tidur.
Gangguan /masalan kebutuhan tidur
1.
Insomnia ,insomnia merupakan suatu keadaan yang
menyebabkan individu tidak mampu mendapatkan tidur yang baik secara kualitas
maupun kuantitas,sehingga individu tersebut hanya tidur sebentar atau susah
tidur
2.
Hiporsomnia ,hiporsomnia merupakan gangguan tidur
dengan kriteria tidur berlebihan
3.
Parasomnia ,parasomnia merupakan kumpulan beberapa
penyakit yang dapat mengganggu pola tidur.
4.
Enuresis ,enuresis merupakan buang air kecil yang
tidak di sengaja pada waktu tidur/ disebut juga (mengompol).
5.
Apnea tidur dan mendengkur , mendengkur tidak
termasuk gangguan dalam tidur tetapi mendengkur yang disertai dengan keadaan
apnea dapat menjdi masalah.
6.
Narkolepsi , narkolepsi merupkan keadaan tidur yang
tidak dapat di kendalikan seperti saat seorang tidur dalam keadaan berdiri atau
di tengah suatu pembicaraan.
7.
Mengigau , mengigaumerupakan suatu gangguan tidur
bila terjadi terlalu sering dan di luar kebiasaan menyebabkan kualitas
kebutuhan tidur berkurang sehingga dapat mengganggu fungsi organ dalam tubuh
dan mudah menyebabkan masalah psikologis,
8.
Gangguan pola tidur secara umum
.
BABIV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Mekanika tubuh adalah koordinasi dari muskuloskeletal dan sistem saraf untuk mempertahankan keseimbangan yang tepat. Mekanisme tubuh dan ambulasi merupakan cara menggunakan tubuh secara efisien yaitu tidak banyak mengeluarkan tenaga, terkoordinasi serta aman dalam menggerakkan dan mempertahankan keseimbangan selama aktivitas.
Mekanika tubuh dan ambulasi merupakan bagian dari kebutuhan aktivitas manusia. Sebelum melakukan mekanika tubuh, terdapat beberapa pergerakan dasar yang harus diperhatikan, di antaranya
Penggunaan mekanika tubuh secara benar dapat mengurangi pengeluaran energy.
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang di butuhkan semua orang. Setiap individumempunyai kebutuhan istirahat dan tidur yang berbeda. Dengan pola istirahat dan tidur yang baik, benar, dan teratur akan memberikan efek yang baik terhadap kesehatan, yaitu efek fisiologis terhadap sistem syaraf yang di perkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan diantara susunan saraf, serta berefek terhadap struktur tubuh dengan memulihkankesegaran dan fungsi organ tubuh.
Mekanika tubuh adalah koordinasi dari muskuloskeletal dan sistem saraf untuk mempertahankan keseimbangan yang tepat. Mekanisme tubuh dan ambulasi merupakan cara menggunakan tubuh secara efisien yaitu tidak banyak mengeluarkan tenaga, terkoordinasi serta aman dalam menggerakkan dan mempertahankan keseimbangan selama aktivitas.
Mekanika tubuh dan ambulasi merupakan bagian dari kebutuhan aktivitas manusia. Sebelum melakukan mekanika tubuh, terdapat beberapa pergerakan dasar yang harus diperhatikan, di antaranya
Penggunaan mekanika tubuh secara benar dapat mengurangi pengeluaran energy.
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang di butuhkan semua orang. Setiap individumempunyai kebutuhan istirahat dan tidur yang berbeda. Dengan pola istirahat dan tidur yang baik, benar, dan teratur akan memberikan efek yang baik terhadap kesehatan, yaitu efek fisiologis terhadap sistem syaraf yang di perkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan diantara susunan saraf, serta berefek terhadap struktur tubuh dengan memulihkankesegaran dan fungsi organ tubuh.
4.2 Saran
Demikian makalah yang telah kami susun, semoga dengan
makalah ini dapat menambah pengetahuan serta lebih bisa memahami tentang pokok
bahasan makalah ini bagi para pembacanya dan khususnya bagi mahasiswa yang
telah menyusun makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua.
Setiap individu Dan harus menjaga kecukupan kebutuhan mekanika tubuh dan ambulasi maupun mobilitas serta stirahat dan tidurnya sesuai kebutuhannya.Dengan kondisi jiwa dan fisik yang sehat maka dapat melakukan berbagai kegiatan dengan baik.Perawat perlu berupaya membantu pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur klien sesuai dengandengan prosedur yang benar sehingga perawat harus mempunyai, kopetensi yang baik terkaitdengan kebutuhan istirahat dan tidur sehingga pelayanan terhadap klien dapat berjalan dengan baik dan benar.
Setiap individu Dan harus menjaga kecukupan kebutuhan mekanika tubuh dan ambulasi maupun mobilitas serta stirahat dan tidurnya sesuai kebutuhannya.Dengan kondisi jiwa dan fisik yang sehat maka dapat melakukan berbagai kegiatan dengan baik.Perawat perlu berupaya membantu pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur klien sesuai dengandengan prosedur yang benar sehingga perawat harus mempunyai, kopetensi yang baik terkaitdengan kebutuhan istirahat dan tidur sehingga pelayanan terhadap klien dapat berjalan dengan baik dan benar.
DAFTAR
PUSTAKA
Uliyah, Musrifatul,
Alimul Hidayat, A.Azis.2008.Keterampilan
Dasar Praktik Klinik, Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika
Asmadi.
2008. Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar
Klien. Jakarta: Salemba Medika
Alimul
,Aziz. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar
Manusia. Jakarta: Salemba Medika.
Potter and
perry volume 2. 2006. Fundamental of
Nursing . Jakarta : EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar